kebaya pengantin muslim
ini merupakan perjalanan hidup kami dan untuk anak cucu kami , yang menggambarkan keseharian kami dengan semua cerita cerita , baik yang lucu, bersejarah, sedih dan cerita yang penuh hikmah dalam perjanannan hidup kami .
Selasa, 18 November 2014
cincin kawin dan perhiasan: membuat cincin dari kertas dan cincin kawin
cincin kawin dan perhiasan: membuat cincin dari kertas dan cincin kawin: Anda suka mengoleksi perhiasan unik dengan model cincin murah ? Atau mungkin Anda menyukai berbagai macam karya seni yang terbuat dari ker...
Senin, 21 April 2014
cincin kawin dan perhiasan: Pernikahan diluar nalar manusia , atau sudah gak w...
cincin kawin dan perhiasan: Pernikahan diluar nalar manusia , atau sudah gak w...: Unikgaul.com - Sejak jaman dahulu kala, apapun alasannya – entah karena cinta, harta, tahta atau sebab lainnya – seorang pria yang normal a...
Rabu, 16 April 2014
cincin kawin dan perhiasan: Membuka usaha cincin kawin dan pesantren
cincin kawin dan perhiasan: Membuka usaha cincin kawin dan pesantren: saya selalu mengidamkan membuak pesantren yang mempunyai tema para santriku sekeluarnya dari pesantren bisa menjadi pengusaha dengan dasar ...
Selasa, 08 April 2014
cincin kawin dan perhiasan: belajar dari cobaan
cincin kawin dan perhiasan: belajar dari cobaan: cincin kawin paladium perjalannan saya yang selamaini saya anggap membahagiakan akhirnya tercoreng dari sebuah penghianatan dari...
Senin, 07 April 2014
cincin dan perhiasan: Langkah Langkah Persiapan pernikahan agar terencan...
cincin dan perhiasan: Langkah Langkah Persiapan pernikahan agar terencan...: Persiapan pernikahan memangdi perlukan baik lahir maupun batin, jangan asal tergesa gesa jika ingin melangsugkan pernikahan , memang kalau ...
Minggu, 06 April 2014
cincin dan perhiasan: perhiasan untuk anak kita ??
cincin dan perhiasan: perhiasan untuk anak kita ??: baik gk yahh untuk anak bayi menggunakan perhiasan ?????........ menurut DR. dr. Rini Sekartini Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesi...
Selasa, 11 Maret 2014
Persiapan Mental Menjelang Pernikahan
Wedding day |
Selain mempersiapkan cincinpernikahan, undangan pernikahan, gaun pernikahan dan yang lainnya ada banyak hal
yang kita anggap mudah dalam mempersiapkan pernikahan namun sangat berperan
untuk dimasa yang akan datang. Persiapan sebuah pernikahan merupakan momen
besar dalam kehidupan seorang laki-laki dan seorang perempuan. Momen besar bagi
mempelai laki-laki karena ia akan bertambah amanah –dari tanggung jawab atas dirinya
sendiri menjadi tanggung jawab terhadap sebuah keluarga. Ia akan menerima
limpahan perwalian seorang perempuan dari ayah atau wali yang lain.
Bagi seorang perempuan momen besar
itu lebih luar biasa lagi. Ia akan mempersilakan seorang laki-laki yang tadinya
bukan siapa-siapa, untuk memimpin dan menampingi dirinya. Kerelaan yang sungguh
luar biasa. Untuk sebuah peristiwa bersejarah itulah laki-laki dan perempuan
hendaknya memiliki kesiapan diri secara mental spiritual, selain tentu saja
persiapan secara konsepsional, fisik, material dan sosial.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan
membahas tentang persiapan mental menjelang pernikahan.
Persiapan
Mental, Seperti Apakah?
Banyak pemuda yang merasa belum
memiliki kesiapan mental, sehingga merasa belum siap untuk menikah.
Sesungguhnya, kesiapan secara mental ditandai oleh mantapnya niat dan langkah
menuju kehidupan rumah tangga. Tidak ada rasa gamang atau keraguan tatkala
memutuskan untuk menikah, dengan segala konsekuensi atau resiko yang akan
dihadapi paska pernikahan.
1. Mental Memimpin dan Dipimpin
Jika anda seorang laki-laki, harus
ada kesiapan dalam diri anda untuk bertindak sebagai qawam (pemimpin) dalam
rumah tangga. Bersiap menjadi pemimpin dan pelindung bagi isteri dan anak-anak,
bersiap untuk berfungsi sebagai bapak bagi anak-anak yang akan lahir nantinya
dari pernikahan.
Harus ada kesiapan dalam diri anda
untuk menanggung segala beban-beban kepemimpinan yang disebabkan oleh karena
posisi anda sebagai suami dan bapak. Misalnya saja siap untuk menjadi contoh
teladan yang baik bagi isteri dan anak-anak, siap untuk membimbing isteri dan
anak-anak menuju surga, siap untuk berlaku bijak dalam interaksi dengan isteri
dan anak-anak.
Bagi seorang perempuan, harus ada
kesiapan dalam diri untuk membuka ruang baru bagi intervensi seorang mitra yang
bernama suami. Kesiapan untuk mengurangi sebagian otoritas atas diri sendiri
lantaran kemitraan dengan suami dalam kebaikan. Harus ada kesiapan dalam diri
anda untuk menyediakan ruang “dipimpin” oleh suami. Sebagai isteri, anda akan
mengelola rumah tangga bersama suami. Bagaikan pilot dan co-pilot tatkala
menjalankan tugas mengendalikan penerbangan, anda berdua harus kompak dan
memiliki kesamaan visi sehingga pesawat bisa terbang dengan nyaman dan aman
hingga sampai tujuan.
2. Mental Menafkahi dan Mengelola
Keuangan
Bagi kaum laki-laki, harus ada
kesiapan mental untuk menafkahi seluruh anggota keluarga. Bukan semata terkait
besaran finansial yang telah dan akan dimiliki, yang lebih penting adalah
memiliki kesiapan mental untuk menanggung beban kehidupan finansial seluruh
anggota keluarga. Mentalitas ini ditunjukkan dengan etos kerja yang tinggi dan
sikap pantang menyerah dalam mencari rejeki yang halal. Memiliki semangat yang
tinggi untuk mencari penghidupan yang layak bagi keluarga.
Bagi perempuan, boleh saja bekerja
mencari nafkah bagi keluarga, namun harus mempertimbangkan tugas untuk
melakukan pendidikan anak dan mengelola aktivitas rumah tangga. Sangat penting
untuk memiliki kesiapan mengelola keuangan, sehingga bisa tepat dalam
pembelanjaan dan menghindarkan dari kemubadziran serta pemborosan. Isteri
bersama suami harus mengelola keuangan rumah tangga dengan cermat, hemat dan
tepat.
3. Mental Menjadi Bapak dan Ibu Rumah
Tangga
Sebagai suami, anda adalah bapak
rumah tangga. Harus memiliki kesiapan mental untuk menjadi bapak, disebut
sebagai bapak, dan tentu harus memiliki sejumlah ketrampilan teknis dalam
mengelola urusan renik-renik berumah tangga. Bukan hanya soal memimpin dan
mencari nafkah, namun juga harus bisa mengerjakan aneka kegiatan
kerumahtanggaan. Kesiapan untuk mendidik anak-anak dan menghantarkannya untuk
mencapai kebaikan dan kesuksesan hidup dunia akhirat.
Jika anda seorang isteri, anda adalah
ibu rumah tangga. Harus ada kesiapan mental untuk menjadi ibu, disebut sebagai
ibu, kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui. Kesiapan untuk menanggung
beban-beban baru yang muncul akibat hadirnya anak. Kesiapan untuk mendidik anak
dan menghantarkannya sampai dewasa. Tentu saja harus pula memiliki sejumlah
ketrampilan praktis kerumahtanggaan.
4. Mental Membangun Keseimbangan
dalam Kebaikan
Jika anda ingin mendapat pasangan
yang baik, jadikan diri baik terlebih dahulu. Jika ingin mendapatkan isteri
yang shalihah, jadikan diri anda shalih terlebih dahulu, dan sebaliknya.
Bagaimana anda menuntut isteri anda sekualitas Fatimah, sedangkan anda sendiri
tidak sekapasitas Ali ? Bagaimana mungkin anda berharap isteri anda setabah
Sarah dan Hajar, sedangkan anda tidak sekokoh Ibrahim as ?
Jika ingin memiliki suami yang setia,
jadikan diri anda wanita yang setia. Jika ingin memiliki isteri yang suci,
jadikan diri anda laki-laki yang suci. Jika ingin mendapatkan pasangan hidup
yang menjaga kehormatan diri, jadikan anda orang yang menjaga kehormatan diri.
Mulailah dari diri anda sendiri, jangan hanya menuntut pasangan anda
melakukannya
Semoga tulisan saya kali ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca sekalian dan semoga dapat menjadi keluarga yang sakinah. Aminn
ya Rabb...
Langganan:
Postingan (Atom)