Selasa, 18 November 2014

Rabu, 16 April 2014

Selasa, 08 April 2014

cincin kawin dan perhiasan: belajar dari cobaan

cincin kawin dan perhiasan: belajar dari cobaan: cincin kawin paladium perjalannan saya yang selamaini saya anggap membahagiakan akhirnya tercoreng dari sebuah penghianatan dari...

Minggu, 06 April 2014

cincin dan perhiasan: perhiasan untuk anak kita ??

cincin dan perhiasan: perhiasan untuk anak kita ??: baik gk yahh untuk anak bayi menggunakan perhiasan ?????........ menurut DR. dr. Rini Sekartini Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesi...

Selasa, 11 Maret 2014

Persiapan Mental Menjelang Pernikahan

Wedding day

Selain mempersiapkan cincinpernikahan, undangan pernikahan, gaun pernikahan dan yang lainnya ada banyak hal yang kita anggap mudah dalam mempersiapkan pernikahan namun sangat berperan untuk dimasa yang akan datang. Persiapan sebuah pernikahan merupakan momen besar dalam kehidupan seorang laki-laki dan seorang perempuan. Momen besar bagi mempelai laki-laki karena ia akan bertambah amanah –dari tanggung jawab atas dirinya sendiri menjadi tanggung jawab terhadap sebuah keluarga. Ia akan menerima limpahan perwalian seorang perempuan dari ayah atau wali yang lain.
Bagi seorang perempuan momen besar itu lebih luar biasa lagi. Ia akan mempersilakan seorang laki-laki yang tadinya bukan siapa-siapa, untuk memimpin dan menampingi dirinya. Kerelaan yang sungguh luar biasa. Untuk sebuah peristiwa bersejarah itulah laki-laki dan perempuan hendaknya memiliki kesiapan diri secara mental spiritual, selain tentu saja persiapan secara konsepsional, fisik, material dan sosial.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan membahas tentang persiapan mental menjelang pernikahan.
Persiapan Mental, Seperti Apakah?
Banyak pemuda yang merasa belum memiliki kesiapan mental, sehingga merasa belum siap untuk menikah. Sesungguhnya, kesiapan secara mental ditandai oleh mantapnya niat dan langkah menuju kehidupan rumah tangga. Tidak ada rasa gamang atau keraguan tatkala memutuskan untuk menikah, dengan segala konsekuensi atau resiko yang akan dihadapi paska pernikahan.
1. Mental Memimpin dan Dipimpin
Jika anda seorang laki-laki, harus ada kesiapan dalam diri anda untuk bertindak sebagai qawam (pemimpin) dalam rumah tangga. Bersiap menjadi pemimpin dan pelindung bagi isteri dan anak-anak, bersiap untuk berfungsi sebagai bapak bagi anak-anak yang akan lahir nantinya dari pernikahan.
Harus ada kesiapan dalam diri anda untuk menanggung segala beban-beban kepemimpinan yang disebabkan oleh karena posisi anda sebagai suami dan bapak. Misalnya saja siap untuk menjadi contoh teladan yang baik bagi isteri dan anak-anak, siap untuk membimbing isteri dan anak-anak menuju surga, siap untuk berlaku bijak dalam interaksi dengan isteri dan anak-anak.
Bagi seorang perempuan, harus ada kesiapan dalam diri untuk membuka ruang baru bagi intervensi seorang mitra yang bernama suami. Kesiapan untuk mengurangi sebagian otoritas atas diri sendiri lantaran kemitraan dengan suami dalam kebaikan. Harus ada kesiapan dalam diri anda untuk menyediakan ruang “dipimpin” oleh suami. Sebagai isteri, anda akan mengelola rumah tangga bersama suami. Bagaikan pilot dan co-pilot tatkala menjalankan tugas mengendalikan penerbangan, anda berdua harus kompak dan memiliki kesamaan visi sehingga pesawat bisa terbang dengan nyaman dan aman hingga sampai tujuan.
2. Mental Menafkahi dan Mengelola Keuangan
Bagi kaum laki-laki, harus ada kesiapan mental untuk menafkahi seluruh anggota keluarga. Bukan semata terkait besaran finansial yang telah dan akan dimiliki, yang lebih penting adalah memiliki kesiapan mental untuk menanggung beban kehidupan finansial seluruh anggota keluarga. Mentalitas ini ditunjukkan dengan etos kerja yang tinggi dan sikap pantang menyerah dalam mencari rejeki yang halal. Memiliki semangat yang tinggi untuk mencari penghidupan yang layak bagi keluarga.
Bagi perempuan, boleh saja bekerja mencari nafkah bagi keluarga, namun harus mempertimbangkan tugas untuk melakukan pendidikan anak dan mengelola aktivitas rumah tangga. Sangat penting untuk memiliki kesiapan mengelola keuangan, sehingga bisa tepat dalam pembelanjaan dan menghindarkan dari kemubadziran serta pemborosan. Isteri bersama suami harus mengelola keuangan rumah tangga dengan cermat, hemat dan tepat.
3. Mental Menjadi Bapak dan Ibu Rumah Tangga
Sebagai suami, anda adalah bapak rumah tangga. Harus memiliki kesiapan mental untuk menjadi bapak, disebut sebagai bapak, dan tentu harus memiliki sejumlah ketrampilan teknis dalam mengelola urusan renik-renik berumah tangga. Bukan hanya soal memimpin dan mencari nafkah, namun juga harus bisa mengerjakan aneka kegiatan kerumahtanggaan. Kesiapan untuk mendidik anak-anak dan menghantarkannya untuk mencapai kebaikan dan kesuksesan hidup dunia akhirat.
Jika anda seorang isteri, anda adalah ibu rumah tangga. Harus ada kesiapan mental untuk menjadi ibu, disebut sebagai ibu, kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui. Kesiapan untuk menanggung beban-beban baru yang muncul akibat hadirnya anak. Kesiapan untuk mendidik anak dan menghantarkannya sampai dewasa. Tentu saja harus pula memiliki sejumlah ketrampilan praktis kerumahtanggaan.
4. Mental Membangun Keseimbangan dalam Kebaikan
Jika anda ingin mendapat pasangan yang baik, jadikan diri baik terlebih dahulu. Jika ingin mendapatkan isteri yang shalihah, jadikan diri anda shalih terlebih dahulu, dan sebaliknya. Bagaimana anda menuntut isteri anda sekualitas Fatimah, sedangkan anda sendiri tidak sekapasitas Ali ? Bagaimana mungkin anda berharap isteri anda setabah Sarah dan Hajar, sedangkan anda tidak sekokoh Ibrahim as ?
Jika ingin memiliki suami yang setia, jadikan diri anda wanita yang setia. Jika ingin memiliki isteri yang suci, jadikan diri anda laki-laki yang suci. Jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang menjaga kehormatan diri, jadikan anda orang yang menjaga kehormatan diri. Mulailah dari diri anda sendiri, jangan hanya menuntut pasangan anda melakukannya

Semoga tulisan saya kali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan semoga dapat menjadi keluarga yang sakinah. Aminn ya Rabb...

Minggu, 09 Maret 2014

Memilih Kebaya Pernikahan

kebaya pengantin

Selain memilih cincin pernikahan, kebaya pernikahan juga merupakan agenda penting saat ingin menyelenggarakan pesta pernikahan karena dalam pemilihannya membutuhkan perencanaan yang matang. Memilih kebaya pengantin memang terkesan rumit untuk sebagian wanita bahkan, kerap kali pasangan wanita yang menuju pelaminan ini dipusingkan dengan berbagai model kebaya. Bentuk dan model kebaya saat ini sangat beragam, mulai dari corak payetnya, warna maupun brokat-brokatnya.
Pernikahan merupakan tonggak sejarah perjalanan cinta sejati anda, jadi jangan lewatkan momen ini sedikitpun, termasuk dalam hal pemilihan kebaya untuk acara pelaminan. Untuk memilih kebaya yag tepat, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Selengkapnya akan saya ulas pada artikel ini.

Memilih Kebaya Pengantin Sesuai Bentuk Tubuh

Dalam memilih kebaya pengantin faktor terpentingnya adalah penyesuain terhadap bentuk tubuh. Tidak semua wanita memiliki bentuk tubuh yang sempurna disetiap bagian. Wanita dengan berbagai keunikan bentuk tubuh tetap bisa menggunakan kebaya pengantin dengan tampilan yang cantik. Berbagai desainer telah banyak mengeluarkan berbagai jenis kebaya pengantin untuk berbagai bentuk tubuh, seperti berikut ini :

  • Bentuk tubuh dada besar – Terkadang dada besar menjadi permasalahan bahkan, pada saat memilih kebaya pengantin. Kebaya untuk wanita berdada besar bisa tetap tampil memukau saat pernikahan. Pastikan ukuran dada pada kebaya tidak terlihat sempit, hindari penggunaan detail seperti payet pada bagian dada dan cup bustier yang terlalu tebal. Usahakan bustier dada menutupi dada secara menyeluruh dengan kebaya kerah kerah menutupi dada.
  • Bentuk tubuh mungil berisi – Bentuk tubuh yang tidak terlalu tinggi namun, pada bagian tertentu terlihat sangat berisi ini harus memilih kebaya pengantin untuk mengesankan tubuhnya terlihat lebih tinggi. Kebaya pengantin terkadang dibuat menjuntai namun, jangan di gunakan pada pengantin wanita bertubuh mungil karena akan mengesankan lebih pendek. Pilihlah potongan kebaya yang tidak melebihi pinggul dengan potongan serong untuk memberikan kesan tubuh tinggi.
  • Bentuk tubuh boyish – Wanita dengan bentuk tubuh boyish biasanya kesulitan untuk menonjolkan tubuhnya karena strukturnya yang seperti laki-laki. Namun ada beberapa point untuk memperhalus tampilan kebaya pengantin dengan memperlihatkan siluet tubuh. Kebaya pengantin dengan aplikasi dipinggul dengan bros manis yang disematkan pada bagian pita di pinggul akan mengesankan tubuh yang sexy.

Seperti halnya model rambut yang dipengaruhi oleh bentuk muka, kebaya juga dipengaruhi oleh bentuk tubuh anda.

Hal Yang Penting Saat Memilih kebaya Pengantin

Memilih kebaya bukan hanya soal menyesuaikan dengan bentuk tubuh namun juga menyangkut perihal seperti berikut ini :

  • Persiapkan kebaya jauh-jauh hari agar kebaya yang anda inginkan bisa sesuai harapan. Kebaya yang dipersiapkan sedikit lama akan memberikan kesempatan untuk memperbaiki jika ukurannya perlu dikecilkan atau ada pita yang copot.
  • Memilih kebaya ini bisa disesuaikan dengan warna kesukaan anda kemudian, dapat diikuti dengan tema pesta pernikahan yang disesuaikan dengan kepribadiam anda.
  • Pemilihan bahan dapat disesuaikan dengan kondisi dan warna kulit anda namun, pilihlah warna-warna yang agak sedikit cerah seperti putih gading, kuning keeemasan atau perak agar tampil beda namun, jangan keluar terlalu jauh dari kepribadian anda.


Mewujudkan pesta pernikahan yang tidak terlupakan ini, dapat anda mulai dengan memilih cincin berlian dan kebaya pengantin impian anda. Happy wedding guys...

Minggu, 02 Maret 2014

Penikahan

Pernikahan sesuatu gerbang kehidupan baru bagi dua sejoli yang dimana sebelumnya mereka merupakan individu individu yang tidak mengenal satu dengan yang lain .

Pernikahan sangat identik dengan adanya ijab kabul, resepsi , mahar , cincin kawin , baju pengantin , gedung pernikahan dan lain lain. tapi perlu di ketahui hakikat pernikahan bukan itu tetapi menjalin hubungan pria dan wanita secara halal berdasarkan syariaat agama dan juga secara negara.

pernikahan indah pasti diinginkan oleh setiap pasangan dengan berebagai macam latar belakan, bagai manapun dasar dari pernikahan adalah penerimaan kekurangan dan kelebihan masing masing, menninggalkan keegosian, mempersatukan tujuan yang sama walaupun beda isi kepala antara wanita dan pria yang menjalin pernikahan tersebut.

Sobat .... pernikahan kita sakralkan dan kita agungkan karena disitu terdapat perjanjian yang sangat besar dimana manusia mennggung manusia lain untuk di tanggung semuanya, baik materi , sandang, pangan, lahir batin dan semuanya. jadi fungsi dan peranan masing masing pasangan harus menempatkan diamana dia berada. sobat saya bisa berbicara memang sesuatu yang mudah tetapi menjalannkannya tidak semudah yang diucapkan , tetapi tidak sesulit yang di bayangkan.

marilah kita jaga pernikahan ini samapai ajal menjemput kita.


salam sayang kami










Kiss & Tiwi